Thursday, June 2, 2016

Aceh Magmegang Harus Pulang

Jak barangkahoe jeut, makmeugang woe.” 
Begitu pesan pendek orang tua disaat anaknya akan ke perantauan. Kalimatnya memang pendek, namun sangat mudah diingat, apalagi menjelang puasa atau hari raya. 
Tentu kita di perantauan sangat sedih apabila tidak bisa menikmati sie meugang geutangun le mak bersama keluarga. Meugang atau “Makmeugang” adalah tradisi rakyat Aceh menyambut Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha dengan menyembelih lembu atau kerbau.

Tradisi Aceh dulu nya dikenal makmeugang. Gang yang berarti pasar dimana di dalam nya terdapat penjual daging yang di gantung di bambu, pada hari-hari biasa tak banyak masyarakat umum mendatangi pasar tersebut, namun pada hari tertentu yaitu menjelang ramazan dan hari raya masyarakat akan ramai mendatangi pasar sehingga ada istilah MAKMU THAT GANG NYAN.(makmur sekali pasar itu).


Tradisi makmeugang ini muncul pada abad ke 14 masehi, sesuai ajaran islam, datang nya bulan-bulan suci seperti bulan ramadhan hari raya kita sambut secara bahagia.


Jaman dahulu para pembesar kerajaan dan orang kaya membagi daging sapi kepada orang fakir miskin,  ketika makmeugang tiba namun tradisi ini masih terlaksana di sebagian orang yang menjaga teguh warisan leluhur dihari yang baik bulan yang baik hati pun harus baik/berbagi bersama.
Sebuah pepatah Aceh yang tak dapat dipisahkan dihari makmeugang yaitu.
Sithoen tamita si uroe tapajoeh. 
Setahun kita memcari riski atau nafkah sehari kita makan/menikmati.

Adat magmegang di Aceh terus menerus terlestarikan, padahal tradisi magmegang ini sudah ada semenjak masa era kerajaan terdahulu sekitar 500 tahun yang lalu, sebagai masyarakat Aceh kami begitu antusias ketika memasuki bulan puasa atau dua hari sebelum puasa kami meraya magmegang dalam duan hari ini, ada dua jenis magmegang yang biasa kami rasakan :

  1. Magmegang cet atau magmegang kecil: perayaan magmegang ini terjadi di hari pertama sebelum masuk bulan puasa.
  2. magmegang rayek magmegang rayek atau magmegang besar: magmegang ini terjadi pada hari ha besok nya memasuki bulan puasa.
Ada pun magmegang saat mendekati hari ha lebaran juga terjadi magmegang yang sama untuk menyambut lemaran masyarakat Aceh tumpah ruah kesetiap pasar untuk membeli daging sapi atau daging kerbau, magmegang ini terjadi dua hari sebelum lebaran mau lebaran puasa atau lebaran haji, nama magmegang juga sama ada magmegang kecil ada juga magmegang besar.

magmegang besar adalah penutup magmegang yang lain dan menyambut kegembiran kedatangan hari hari sakelar bagi masyarakat Aceh.

Artikel Terkait