Monday, May 15, 2017

Keuntungan Menanam Lada

Aceh merupakan daerah yang pernah memproduksi lada hingga dikenal keluar daerah/keluar Negeri, dalam hal ini saya ingin membagi sedikit ilmu pengetahuan tentang lada.
Foto Sumber; Asosiasi Petani Lada Aceh
Aceh merupakan daerah yang pernah memproduksi lada hingga dikenal keluar daerah/keluar Negeri, dalam hal ini saya ingin membagi sedikit ilmu pengetahuan tentang lada. 

Perkebun dalam skala luas maupun tanaman skala kecil dengan memanfaatkan areal pekarangan rumah.
Banyak rumah penduduk baik di kota atau di pedesaan yang dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis dan hasilnya dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, seperti tanaman lada, ubi, cabai dan lain-lain.Kita dapat melihat disekeliling tempat tinggal kita, hampir semua rumah memilki pekarangan yang relatif luas, tetapi kosong tidak ditanam apapun, dibiarkan begitu saja.

Jika pekarangan kosong itu dapat dimanfaatkan untuk menanam lada akan membawa keuntungan yang sangat besar. 

Persoalannya sekarang apakah kita mau, apakah kita tau manfaatnya, dan apakah  kita ada waktu, ataukah kita ragu-ragu dari wujud malas. Sekarang coba kita merenung sejenak bahwa sesuai hasil analisis pakar ekonomi  dan pakar bisnis tentang Lada.

Komoditi lada bukan hanya kebutuhan dalam negeri tetapi lada merupakan komoditi ekspor. Banyak negara di dunia yang sangat membutuhkan lada seperti eropa,  amerika dan lain-lain. Jadi prospek lada sangat menjajikan. Bahkan sehari-hari di pasar tradisional kita persediaan lada belum mencukupi daerah kita.

Kita ketahui bahwa satu tiang pohon lada akan berbuah sepanjang waktu. 
Lada mulai ditanam sampai mencapai umur 3 tahun sudah berbuah, setiap 5 hari sekali dapat dipetik dalam satu batang/tiang menghasilkan lada yang berkualitas setengah kilogram dan sebulan berati 6 kali panen x 3 kilogram sama dengan 18 kilogram. Jika harga perkologram Rp 75.000,- maka pendapatan perbulan dari hasil produksi satu tiang lada Rp.1.350.000,- dikurangi biaya produksi Rp.350.000,. maka hasil bersih Rp.1.000.000,- pertiang.Apabila setiap rumah hidup minimal 10 tiang akan mendapat pendapatan 10 x 1.000.000,- =Rp. 10.000.000,-  jika dalam jumlah yang banyak misalnya berkebun seperempat hektar dengan jarak tanam 2x2 meter berarti dapat ditanam 1200 tiang akan mendapatkan pendapatan perbulan Rp. 1,2 milyar. Bagaimana jika luasnya 1 hektar, 2 hektar dan seterusnya, hitung saja berapa pendapatan kita sebulan.

Tentunya jika ini diterapkan maka Aceh akan kembali sebagai tanah pertanian lada yang pernah membeli pesawat pertama untuk indonesia.

Artikel Terkait