Foto sumber : Muhajir |
Mengeroyok kebenaran ini
bukan cerita baru.
Di masa Nabi Musa, masa
itu Fir’un adalah penguasa yang zalim yang mengeroyok Nabi musa, dan dimasa itu
ada seseorang yang bernama Haman ia adalah seorang yang cerdas dan memiliki
akal yang sempurna, tapi kecerdasan nya digunakan untuk menjilat kepada Fir’un.
Zaman Nabi Isa pun semasa
itu juga dikeroyok oleh kelompok, yahudi dan Romawi, semasa itu juga ada satu
pengkhianat dari murid Nabi Isa ia bernama Yudes hanya disogok beberapa keping
emas iman nya luntur ia menunjukkan tempat persembunyian Nabi Isa.
Kejadian yang sama dizaman
Nabi Muhammad pun juga sama pernah terjadi kepada Nabi Musa dan Nabi Isa, perang itu disebut dengan perang Handap,
semasa itu Nabi Muhammad juga di keroyok oleh Partai/Akzab, ada partai, Yahudi,
Bani qainuqah, Bani nazir, Bani quraizah, Nasrani, Majusi dan musrik.
Dan dizaman bar-bar ini
juga terjadi hal yang sama dimana seseorang yang mencari keadilan dan
menyampaikan kebenaran juga dikeroyok oleh kezaliman.
Mengeroyok kebenaran
bukanlah hal yang baru, apalagi politik zaman sekarang yang selalu beriringan
dengan kepentingan.
Ini bukan lagi rahasia
umum hal ini telah kita ketahui jauh-jauh hari, dizaman seperti ini kepentingan
pribadi dan sekolompok terus terjadi dan diutamakan oleh sipelaku politik supaya
banyak yang menjadi pengikut fanatik dan
yang menjadi diri sendiri yang mencari keadilan dan kejujuran akan terus
terzalimi.
Ini bukan perkara mudah
untuk mengubah pola politik yang sudah berakar erat didalam setiap pelaku
politik di zaman bar-bar, para pelaku politik perlu mencari pengikut yang mau
bekerja untuk kepentingan rakyat bukan hanya meneriakkan kepentingan rakyat.
Lahir sebagai bangsa
Aceh bukan sebuah pilihan, lahir sebagai orang eropa bukan sebuah pilihan
tetapi memilih antara hak dan batil kita bisa melakukannya karena kita
memiliki, mata, telinga, hati, dan fikiran.
Tinggal keputusan kepada
sipelaku politik mau atau tidak mau mengubah sistem sekolompok menjadi sistem
bermasyarakat.
Sebagian sumber hasil
dari kutipan pidato, UAS.